Senin, 01 September 2008

Ingin Mencoba Bertanam Ubi Jalar, Semangka dan Bawang Merah

Ingin Mencoba Bertanam Ubi Jalar, Semangka dan Bawang Merah

Dengan hormat,
Salam sejahtera untuk kita semua semoga Tuhan selalu memberkati kita dan melindungi kita semua di dalam segala aktivitas kita. Amin.
Selanjutnya saya bernama Mukhlis AN usia 35 tahun, petani pemula. yang akan mencoba untuk bertani dengan berbagai tanaman alternatif / yang lebih produktif daripada tanaman pertanian yang telah ada selama ini.
Adapun tanaman yang akan kami coba:
1. Ubi jalar (ABARAGI) di lereng gunung
2. Semangka, Bawang Merah, Cabai dan Tomat yang rencananya akan ditanam pada lahan seluas 350 ru/ 0,5 hektar. Dengan kondisi tanah agak liat.
Pada Majalah ABDI TANI Edisi IV April- Juni 2000 halaman 34 kolom 2 disebutkan bahwa dengan menambah Na pada ubi akan meningkatkan hasil. Yang kami tanyakan, bagaimana cara pemakaiannya? Dan selanjutnya kami mengharap kepada Bapak Pimpinan Majalah ABDI TANI untuk mem-berikan solusi untuk mewujudkan harapan kami ini. Atas bantuan dan kesediaan Bapak kami ucapkan banyak terima kasih.
Hormat kami,

Mukhlis AN

Yth. Bp. Mukhlis AN
di Poso

Dengan hormat,
Kami amat mendukung tekad Bapak untuk menggeluti usaha bercocok tanam yang lebih produktif. Menanam 5 jenis tanaman yang berbeda pada satu lahan dan waktu yang bersamaan mungkin merupakan langkah yang cukup berani, dalam arti mungkin Bapak sudah ada pengalaman dengan tanaman-tanaman tersebut sehingga tidak akan mengalami kesulitan sepanjang musim.
Menurut hemat kami, Bapak bisa mengambil langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Ubi jalar ditanam pada lahan yang paling tidak mudah tergenang.
2. Berikutnya adalah semangka dimana pengairan mudah masuk dan keluar (drainase)
3. Untuk tanaman Cabai dan tomat dapat disiapkan bedangan dengan kedalaman got 20 cm untuk musim kering dan 40 cm atau lebih untuk musim penghujan. hal ini berkaitan dengan kebutuhan air tanaman yang mudah tersedia sekaligus untuk menuntaskan kelebihan air agar kondisi lingkungan tanaman tidak terlalu lembab dan sirkulasi udara lebih lancar.
4. Tanaman bawang merah memerlukan pengairan yang cukup dan rutin tetapi tetap tidak menghendaki genangan pada daerah perakaran sehingga dibutuhkan bedengan yang cukup tinggi tetapi mudah memperoleh pengairan baik dari resapan perakaran maupun siraman dari atas tanaman.
Jenis tanah agak liat bisa ditanam dengan tanaman-tanaman tersebut di atas. Dianjurkan ditambahkan kapur secukupnya untuk mengurangi kemsaman tanah (gejalanya bila tanaman tumbuh kerdil dan berwarna pucat). Harus dijaga agar permukaan tanah tidak retak dan terlalu kering karena dapat merusak akar tanaman dan dapat menimbulkan kelayuan atau serangan penyakit dari daerah perakaran.
Mengenai ukuran petak sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lahan dan sumber pengairab agar pada saat mengairi atau menyiram tanaman tidak mengalami kesulitan. Selanjutnya mengenai cara bercocok tanam untuk masing-masing tanaman kami harap disesuaikan dengan pengalaman Bapak sebelumnya. Di bawah ini kami sampaikan beberapa tips yang mungkin dapat membantu meningkatkan keberhasilan bercocok tanam :
a. Persiapan : lahan cukup remah dan cukup air pada saat penanaman
b. Jarak tanam : pengaturan jarak tanam agar tajuk tanaman tidak saling menutupi ( tidak terlalu rimbun)
c. Pemupukan : penggunaan pupuk lengkap dengan takaran yang cukup dan tepat waktu
Contoh : Pupuk nitrogen diberikan sejak pembungahan hingga masa pengisian buah/hasil. Pupuk phosfat umumnya membutuhkan waktu sebelum diserap oleh akar tanaman sehingga perlu diberikan pada awal pertumbuhan. Penambahan pupuk daun dan pupuk mikro sangat dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan tanaman. Sebagai tambahan informasi yang Bapak tanyakan, pemberian NaCl pada percobaan tersebut bisa dengan cara dilarutkan dalam air dan disiramkan di sekitar perakaran.
d. Pestisida (Insektisida, Akarisida, dan Fungisida) : agar lebih efektif dan efisien diperlukan pemantauan hama dan penyakit tanaman secara rutin.Gunakan pestisida sesuai dengan sasaran dan dosis anjuran. Untuk mencegah kekebalan hama dianjurkan untuk menggunakan beberapa jenis pestisida yang berlainan. Khusus untuk tanaman semangka, sebaiknya penyemprotan pestisida dikerjakan pagi-pagi sekali atau sore hari terutama pada masa pembungaan. Hal ini dimaksudkan supaya tidak membunuh serangga penyerbuk bunga. Serangga penyerbuk bunga bermanfaat untuk menyerbuki calon buah semangka sehingga buah menjadi banyak.
e. Pembersihan gulma : penyiangan rumput/gulma di sekitar tanaman sangat perlu karena gulma ikut bersaing dengan tanaman utama dan dapat menurunkan produksi.
Demikian jawaban dan penjelasan dari kami, semoga bermanfaat dan sukses usaha tani Bapak.

Pestisida yang Cocok untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Fase Pemben-tukan Bunga?

Batu, 7 Mei 2001

Dengan hormat,
Dengan ini tersentuh hati saya setelah membaca buku/brosur-brosur Bapak tentang klinik tanaman. Maka akan merasa sangat senanglah saya bila saya diberi penjelasan-penjelasan dari Bapak , namun saya mohon maaf atas kelancangan saya ini. Perlu saya utarakan disini bahwa saya adalah petani kecil, kebiasaan menanam apel, cabai dan tomat.
Karena saya mengalami kesukaran dalam menanam sayur-sayuran dan apel, sudilah kiranya saya diberikan penjelasan oleh Bapak, agar saya dapat meraih sukses semaksimal mungkin.
Kesukaran yang saya alami atau yang dimaksudkan ialah : pada fase tanaman menjelang bunga sampai dengan penyerbukan bunga menjadi buah, pada tanaman cabai, tomat dan apel supaya saya diberikan penjelasan yang tepat.

1) Fase penyerbukan
A. Insektisida apa yang dipakai , brp dosis yang dipakai (cc/gram per liter air)
B. Fungisida apa yang dipakai , brp dosis yang dipakai (cc/gram per liter air)
C. Pupuk daun apa yang dipakai, brp dosis yang dipakai (cc/gram per liter air)
D. Perata/perekat apa yang dipakai, brp dosis yang dipakai (cc/gram per liter air)
E. Interval penyemprotan berapa hari sekali.

2) Fase Penanaman
Dari awal tanam sampai mendekati keluarnya kuncup bunga dapat saya atasi

3) Fase pentil/buah sampai panen
Fase pentil/buah sampai panen dapat saya atasi
Atas kemurahan hati Bapak saya diberi penjelasan yang tepat sebelum dan sesudahnya saya haturkan beribu-ribu terima kasih.

Hormat saya
S. Widia Hari Purnomo Wahyudi
Jl. Rahayu No. 53 RT3 RW.3
Dukuh Banaran (Bumiaji)
Batu

Kepada Yth.
Bapak S. Widia Heri Purnomo Wahyudi
di Batu

Terima kasih atas surat Bapak kepada kami.
Langsung saja akan kami tanggapi tentang pertanyaan-pertanyaan Bapak yaitu berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul pada fase pembungaan sampai pembentukan buah tanaman cabai, tomat dan apel. Sedangkan fase-fase lain sebelum pembungaan dan setelah pembentukan buah sampai panen sudah Bapak atasi dengan baik.
Fase pembungaan adalah salah satu fase kritis dari proses pertumbuhan tanaman cabai, tomat dan apel oleh karena produksi buah sangat ditentukan oleh keberhasilan pembentukan bunga dan pembuahan. Keluarnya kuncup bunga menandai pergantian pertumbuhan vegetatif ke pertumbuha generatif dimana tanaman mulai membtnuk keturunan. Kuncup bunga yang baru tumbuh merupakan jaringan yang lunak sehingga mudah mengalami gangguan dari luar seperti apabila terjadi serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang bunga dapat menyebabkan kerusakan bagian-bagian bunga atau bahkan dapat menyebabkan bunga rontok. Apabila bunga yang tidak sempurna tersebut menjadi buah maka bentuk buah menjadi tidak normal dan kualitasnya menurun. Kerontokan bunga akan menurunkan produksi tanaman secara total. Oleh karena itu masalah ini harus dapat dicegah atau dihindari sedapat mungkin ditekan agar tidak menjalar dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Berikut ini beberapa hama dan penyakit penting yang sering dijumpai pada tanaman cabai , tomat dan apel dan beberapa cara penanggulangannya:
Thrips
Hama ini menyerang dengan cara menusuk dan menghisap cairan sel bunga sehingga bunga menjadi layu dan rontok. Banyakjenis insektisida yang dapat digunakan untuk memberantas hama thrips antara lain Winder 25WP (bahan aktif imidakloprid)dengan konsentrasi 0,125 - 0,25 gram/liter dan interfal 4 hari sekali selama pembungahan.
Tunga/Mite
Termasuk famili akarina. Gejala serangan pada kelopak bunga, putik dan kotak sari terlihat kotor bekas tusukan, akhirnya bunga gagal menjadi buah dan rontok. Akarisida Samite 135EC dengan konsentrasi 0,25 - 0,5 cc/liter dan interfal 1 minggu adalah salah satu akarisida yang dianjurkan karena mempunyai efektifitas yang tinggi dalam memberantas hama tungau.
Pengendalian serangan hama sangat dianjurkan melalui pengamatan serangan dan populasi atau jumlah hama, sehingga penyemprotan insektisida maupun akarisida bisa lebih efektif dan efisien sesuai dengan keadaan di lapangan.
Untuk jenis penyakit umumnya bersifat spesifik. Pada tanaman cabai, Antracnose (pathek) menjadi salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur Colletotricum. Penyakit ini menyerang buah kecil juga akan menyebabkan buah gugur. Kombinasi fungisida yang bersifat sistemik dan kontak dapat menekan serangan lebih baik dibandingkan dengan salah satu saja. Fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 54WDG dapat dianjurkan untuk proteksi bunga sebelum terserang. Contoh fungisida sistemik adalah Starmyl 25WP. Yang berbahan aktif Metalaksil Salam,

Tidak ada komentar: